Hegemoni dan Relasi Kuasa: Studi Kasus Tahlilan di Dusun Gunung Kekep
DOI:
https://doi.org/10.20414/komunitas.v12i2.4301Keywords:
Tahlilan, Budaya, Politik, Kekuasaan, IdentitasAbstract
Selama ini, kebanyakan partai politik seringkali memanfaatkan identitas agama sebagai sarana pencarian suara dalam kontestasi pemilu. Oleh sebab itu, masyarakat pedesaan yang relatif masih kental budaya kerberagamaanya menjadi target sentral dalam permainan politik identitas. Tulisan ini membahas sirkulasi kekuasaan, hegemoni, relasi kuasa, dan partai politik yang menggunakan ritual tahlilan sebagai sarana kampanye dalam pencarian suara di dusun Gunung Kekep. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus dengan pendekatan naturalistik dan kajian literatur. Hasil dari penelitian ini bahwa tahlilan tidak semata bernilai relijius, melainkan juga memiliki peran dalam membentuk nilai-nilai sosial bagi masyarakat pedesaan. Dan pada momen-momen seperti pemilu, basis sosial dari tahlilan ini acapkali menjadi media pengumpulan massa dalam melakukan kampanye sehingga turut dijadikan sarana politik. Di balik itu semua, pemuka agama menjadi penentu atas berjalannya hukum adat dan sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut, termasuk politik.
Downloads
References
Abimanyu, Petir. (2021). Ilmu Mistik Kejawen. Bantul: Noktah.
Afif, Afthonul. (2020). Psikologi Suryomentaraman. Bantul: IRCiSoD.
Agung, Dewa Agung Gede. (2015). Pemahaman Awal Terhadap Anatomi Teori Sosial Dalam Perspektif Struktural Fungsional Dan Struktural Konflik. Sejarah Dan Budaya 9(2).
Agustino, Leo. (2020). Pengantar Ilmu Politik. Malang: Intrans Publishing.
Andi Warisno. (2017). Tradisi Tahlilan Upaya Menyambung Silaturahmi Andi Warisno. Ri'Ayah 02.
Anon. (2009). Yasin Dan Tahlil. Semarang: Toha Putra.
Fahroji. Sejarah Tahlil | NU Online. Retrieved November 26, 2021 (https://nu.or.id/pustaka/sejarah-tahlil-JPnpB).
Baharuddin, Muh. (2019). Partisipasi Publik: Isu Agama Dan Politik Dalam Konteks Demokrasi Di Media Online. Majalah Ilhiam Semi Populer Komunikasi Massa 15(2).
Bauto, Laode Monto. (2016). Perspektif Agama dan Kebudayaan Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia (Suatu Tinjauan Sosiologi Agama). Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial 23(2).
Faiz, Abd. Aziz. (2021). Dasar-Dasar Dan Pokok Pikiran Sosiologi Agama. Bantul: SUKA-Press.
Fauziyah, Syifaul, dan Kharisma Nasionalita. (2018). Counter Hegemoni Atas Otoritas Agama Pada Film (Analisis Wacana Kritis Fairclough Pada Film Sang Pencerah). Informasi 48(1).
Fulcher, James. (2021). Kapitalisme: Sebuah Pengantar Singkat. Bantul: IRCiSoD.
Goncing, Nurlira. 2015. “Politik Nahdatul Ulama Dan Orde Baru.” The Politics: Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin 1(1).
Husnul Hatimah, dkk. (2021). Tradisi Tahlilan Masyarakat Banjar di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Syams: Jurnal Kajian Keislaman 2(1).
Imaduddin. (2020). Epistemologi Fadhilah Doa Kepada Orang Meninggal: Analisis Perspektif NU dan Muhammadiyah. Farabi: Jurnal Pemikiran Konstruktif Bidang Filsafat Dan Dakwah 17(1):1–25.
Jati, Wasisto Raharjo. (2014). Agama dan Politik: Teologi Pembebasan Sebagai Arena Profetisasi Agama. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 22(1).
Karim, Abdul. (2017). Makna Ritual Kematian Dalam Tradisi Islam Jawa. Sabda?: Jurnal Kajian Kebudayaan 12(2).
Khoirurrijal. (2017). Islam Nusantara Sebagai Counter Hegemoni Melawan Radikalisme Agama di Indonesia. Akademika: Jurnal Pemikiran Islam 22(1).
Kuntowijoyo. (2018). Muslim Tanpa Masjid. Bantul: IRCiSoD.
Kusmayadi, Edi, Subhan Agung, dan M. Ali Andrias. 2017. Model Kepemimpinan Politik Kyai: Studi Peran Kyai Dalam Pergeseran Perilaku Politik Massa NU PKB dan PPP. Politika: Jurnal Ilmu Politik 7(2):21–33.
Muhammad, Husein. (2020). Kiai Menggugat, Gus Dur Menjawab. Bantul: IRCiSoD.
Mulkhan, Abdul Munir. (2020). Teologi Kiri. Bantul: IRCiSoD.
Newman, Michael. (2021). Sosialisme: Sebuah Pengantar. Bantul: IRCiSoD.
Pals, Daniel L. (2018). Seven Theories of Religion. Bantul: IRCiSoD.
Rahem, Zaitur. (2017). Gerakan Progressif Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Menjaga Marwah Pendidikan Keislaman di Nusantara. Al Hikmah Jurnal Studi Keislaman 7(1).
Riskasari, Ana. (2019). Pengaruh Persepsi Tradisi Tahlilan di Kalangan Masyarakat Muhammadiyah Terhadap Relasi Sosial di Desa Gulurejo Lendah Kulon Progo Yogyakarta. Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat 2(2).
Rodin, Rhoni. (2013). Tradisi Tahlilan Dan Yasinan. Ibda`: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya 11(1).
Rozaki, Abdur. (2016). Islam, Oligarki Politik dan Perlawanan Sosial. Yogyakarta: Setara Press.
Sayuti, Akhmad, and Ibnu Sodiq. (2018). Dinamika Politik Partai Nahdlatul Ulama di Semarang Tahun 1952-1979. Journal of Indonesian History 7(1):1–11.
Shidqi, Ahmad. (1970). Respon Nahdlatul Ulama (NU) Terhadap Wahabisme dan Implikasinya Bagi Deradikalisasi Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam 2(1).
Simuh. (2019). Pergolakan Pemikiran Dalam Islam. Bantul: IRCiSoD.
Singer, Peter. (2021). Karl Marx. Bantul: IRCiSoD.
Siswati, Endah. (2018). Anatomi Teori Hegemoni Antonio Gramsci. Translitera: Jurnal Kajian Komunikasi Dan Studi Media 5(1).
Sunyoto, Agus. (2017). Atlas Walisongo. Depok: Pustaka Iman.
Syam, Syamsuar. (2018). Tradisionalisme Islam Suatu Karakter Dan Pola Pengembangan Islam Di Indonesia. Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Syamsuatir dan Ahmad Mas’ari. (2021). Tradisi Tahlilan: Potret Akulturasi Agama dan Budaya Khas Islam Nusantara. Jurnal Kajian Islam Aswaja 1(1).
Syukur, Abdul, dan Husnul Qodim. (2017). Islam, Tradisi Lokal, dan Konservasi Alam: Studi Kasus di Kampung Dukuh Kabupaten Garut. Kalam 10(1).
Tajuddin, Yuliyatun. (2014). Walisongo Dalam Strategi Komunikasi Dakwah. Addin 8(2).
Bilfagih, Taufik. (2016). Islam Nusantara; Strategi Kebudayaan NU di Tengah Tantangan Global. Jurnal Aqlam 2(1).
Trotsky, Leon. (2020). Moral Mereka Dan Moral Kami. Bantul: Basabasi.
Turner, Bryan S. (2012). Relasi Agama & Teori Sosial Kontemporer. Bantul: IRCiSoD.
Umar, Ahmad Rizki Muhammad. (2020). Dakwah Dan Kuasa. Bantul: Basabasi.
Wafa, Moh Ali. (2021). Taat Bersyarat Terhadap Ulil Amri; Mengurai Relasi antara Rakyat dan Pemimpin Dalam Konteks Fikih Siyasah. Mizan: Journal of Islamic Law 5(1):75–86.
Yusa, I. Gede, Ni Ketut Sri Utari, I. Nengah Suantra, dan Gede Marhaendra Wija Atmaja. (2016). Hukum Tata Negara Pasca Perubahan UUD NRI 1945. Malang: Setara Press.
Zaprulkhan. (2020). Rekonstruksi Paradigma Maqashidu Asy-Syariah. Bantul: IRCiSoD.