KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT DESA CRANGGANG KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TENTANG STUNTING

Authors

  • Agus Riyadi a:1:{s:5:"en_US";s:22:"UIN Walisongo Semarang";}
  • Heni Fitrianti

DOI:

https://doi.org/10.20414/komunitas.v14i1.5862

Keywords:

konstruksi sosial, Stunting, sosial budaya

Abstract

 Program pemerintah dalam menangani stunting sudah cukup banyak dan terstruktur, namun pada kenyataannya kasus stunting masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana konstruksi sosial yang dibangun oleh masyarakat Desa Cranggang tentang stunting, dan bagaimana upaya yang dilakukan oleh pemerintah Desa Cranggang dalam mengatasi stunting. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data diperoleh melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Cranggang mengonstruksikan stunting sebatas “balita pendek” sebagai akibat dari faktor keturunan dan sebagai hal yang wajar, tidak berkaitan dengan permasalahan kesehatan. Pandangan tersebut menyebabkan masyarakat cenderung mengabaikan kondisi stunting dan menghambat partisipasi dalam program penanganan stunting yang dilakukan pemerintah, dengan demikian penanganan stunting perlu mempertimbangkan karakteristik sosial, budaya, dan agama yang berlaku pada masyarakat setempat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anderson, F. d. 2006. Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI-Press.

Aramico, d. 2013. Hubungan Sosial Ekonomi, Pola Asuh, Pola Makan dengan Stunting pada Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Aceh Tengah.

Berger, Peter L dan Thomas Luckmann. 1990. Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.

Bungin, H. B. 2008. Sosiologi Komunikasi (Teori Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi). Jakarta: Prenada Media Group.

Ghony, M. F. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Jannah, C. N. 2019. Pendampingan Masyarakat dalam Upaya Mencegah Terjadinya Stunting pada Balita di Desa Karangturi Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan melalui Tim Kader Posyandu. Surabaya: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel.

Kemenkes. 2010. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Kemenkes RI. Kemenkes. 2016. Situasi Balita Pendek. Jakarta Selatan: Pusat Data dan Informasi.

Lestari, W. 2018. Stunting: Studi Konstruksi Sosial Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan terkait Gizi dan Pola Pengasuhan Balita di Kabupaten Jember. Jurnal Masalah- Masalah Sosial, 9(1).

Riskesdas. 2019. Riskesdas Propinsi Jateng. . Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehata Kementrian Kesehatan RI.

Suganda. 2002. Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang Anak. Dalam Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

UNICEF. 2010. United Nation International Children's Emergency Fund. New York: Division Communication.

Wahdah, S. 2012. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Umur 6-36 Bulan di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. Tesis. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Downloads

Published

27-06-2023

How to Cite

Riyadi, A. ., & Fitrianti, H. (2023). KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT DESA CRANGGANG KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TENTANG STUNTING. KOMUNITAS, 14(1), 100–119. https://doi.org/10.20414/komunitas.v14i1.5862