MENAKAR EKSISTENSI FUNDAMENTALISME ISLAM
Keywords:
fundamentalisme, jihad, penegakan syariat IslamAbstract
Fundamentalis Islam adalah sebuah istilah yang mengacu pada sekelompok umat Islam yang tergabung dalam sebuah organisasi yang berpegang teguh kepada sumber-sumber hukum Islam. Fundamentalisme, sebagaimana dikatakan Karen Armstrong, merupakan salah satu fenomena paling mengejutkan di akhir abad 20. Ekspresi fundamentalisme ini terkadang cukup mengerikan. Peristiwa paling mutakhir yang menghebohkan dunia, yaitu hancurnya gedung World Trade Center (WTC) di New York, Amerika Serikat, September 2001 lalu, juga dihubungkan dengan gerakan fundamentalisme. Fundamentalisme dan kekerasan agama merupakan isu paling hangat belakangan ini dalam wacana percaturan global yang mendorong kita untuk melakukan kajian terhadap dua persoalan ini. Fundamentalisme Islam bergelora melalui penggunaan bendera jihad untuk memperjuangkan agama. Suatu ideologi yang kerap kali mempunyai fungsi menggugah militansi dan radikalisasi umat. Fundamentalisme ini diwujudkan dalam konteks pemberlakuan syariat Islam yang dianggap sebagai solusi alternatif terhadap krisis bangsa. Mereka hendak
melaksanakan syariat Islam secara kafah dengan pendekatan tafsir literal atas Al Quran.
Downloads
References
Ayubi, Nazih, Political Islam: Religion And Politics In The Arab World (London: Routledge, 1991).
Asad, Talal,The Idea of An Anthropology of Islam (Washington: George Town University, 1986).
Esposito, John, L.,Islam the Straight Path (New York: Oxford University Press, 1988).
____________,The Islamic Threat: Myth or Reality? (Oxford: Oxford University Press, 1992).
Fazlurrahman, Islam Challenges Opportunities dalam Alford T.Welch dan Pierra Cachia (eds.) Islam, Past in?uence and Present Challenge (Edinburgh University, 1997).
Gellner, Ernest, Muslim Society (Cambidge: Cambridge University Press, 1981).
Geertz, Clifford, The Religion of Java, Terj. Aswab Mahasin, (Jakarta: Pustaka Jaya. 1981).
Halliday, Fred, The Politic Of Islamic Fundamentalism Iran, Tunisia, and The Challenge To The Secullar State” dalam Akbar S. Ahmed dan Hastings Donnan (eds.) Islam Globalization and Postmodernity (London, Routledge, 1994) .
Mujiburrahman, “Menakar Fenomena Fundamentalisme Islam”, Tashwirul AfkarJurnal Re?eksi Pemikiran Keagamaan dan Kebudayaan Edisi No. 13 Tahun 2002.
Muhammad, Agus “ Islam Nusantara di Tengah Gelombang Puritanisme”, TashwirulAfkar Jurnal Refleksi Pemikiran Keagamaan dan Kebudayaan, Edisi No. 26 Tahun 2008.
Mahzar, Armahedi, Islam Fundamentalis dan Fundamentalis Lainnya, Terj.Aff Muhammad, (Pustaka Bandung, 1993).
Qodir, Zuly, Pembaharuan Pemikiran Islam Wacana dan Aksi Islam Indonesia ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006).
Rakhmat, Jalaluddin, Fundamentalisme Islam : Mitos dan Realitas, Prisma No. Ekstra (1984).
Sidahmed, Abdel Salam & Anoushiravan Ehtehami (eds) Islamic Fundamentalism (Cololado: Westview, 1996).
Van Bruinessen, Martin, “Islamics fundamentalism: something to be under stood or to be explained away” dalam Howard M.Federspeil (ed.), An Anthology of Islamic Studies II (Montreal: ICIHEP, 1996).
Wahid, Abdurrahman“fundamentalisme” Media Indonesia, 12 Desember (1998).
Zada, Khamami, Wacana Syariat Islam, ( Bandung: Teraju, 2002).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.